Rabu, 17 Februari 2016

LUKA BATIN

Dulu pada waktu awal awalnya terjun ke pelayanan tahun 2006, saya pernah melayani seorang keluarga dan menemukan sebuah foto orang yang sudah meninggal terasa panas (saya mengira itu ada setannya), kadang juga ada surat yang terasa panas.. pada saat itu saya focus mendoakan foto dan surat tersebut, ya memang hilang panasnya tapi ternyata itu hanya sementara karena inti persoalannya yang adalah luka batin / sakit hati / kepahitan dari yang bersangkutan masih belum terselesaikan. Ya betul masalahnya adalah orang tersebut bukan benda.. sebuah bangunan banyak setannya, bukan bangunannya yang bermasalah tetapi orangnya yang tinggal disanalah yang bermasalah.

Tapi disini saya akan membahas luka batin bukan masalah setan. Kepahitan atau luka batin menyebabkan kejiwaan yang bersangkutan terganggu, dia akan menyakiti orang disekitarnya tanpa disadari, jika dibawa ke dokter atau psikiater solusinya hanya diberi obat penenang yang menyebabkan ketergantungan, selain itu fisik yang bersangkutan juga akan mengalami gangguan kadang penyakit maag, jantung atau yang lainnya. Yang terparah yaitu penyakit kanker seperti yang pernah dialami oleh mama saya. Dan orang yang paling bertanggung jawab yang menyebabkan hal ini adalah orang terdekat korban. Tapi kebanyakan orang terdekat korban juga tidak sadar dan tidak peduli akan hal ini. Mengampuni adalah solusinya, pada awalnya sulit tetapi dengan berdoa dan minta kekuatan kepada Roh Kudus maka hal itu menjadi mudah dan kasih Tuhan melingkupi, bersandarlah pada kekuatan Tuhan, jangan mengandalkan kekuatan sendiri karena hal ini akan menjadi berat.. sediakan waktu untuk memuji Tuhan dengan lagu pujian, membaca firman Tuhan. Luka batin juga menyebabkan hal yang lain yang tak terduga, suatu ketika di pagi hari pada tanggal 2 mei 2015 saya ditelpon teman karena ada suatu kejadian yaitu seorang anak balita yang kalau malam menjelang tidur selalu menangis tapi kalau dibawa keluar rumah, tangisannya berhenti tapi kalau dibawa kedalam rumah, balita itu akan menangis kembali begitu seterusnya. Saya segera dijemput ke rumah tersebut awalnya saya memeriksa segenap ruangan dirumah itu dan akhirnya saya menemukan sebuah kekuatan tidak baik disebuah area di sebuah kamar tidur, sang penghuni rumah bertanya apakah saya menemukan sesuatu hal yang aneh, saya bilang ini didaerah sini ada hal negatif, kemudian dia mengingat sesuatu yaitu buku hariannya dimana dia menumpahkan isi hatinya dan juga kejengkelannya kepada seseorang. Saya menasehatinya supaya mengampuni, tidak ada jalan lain selain mengampuni karena pembalasan adalah hak Tuhan (Ibrani 10:30), biarlah Tuhan yang membalas, biarlah kita hidup dengan apa adanya bersama Tuhan. Kalau kita masih menyimpan luka batin maka kasih Tuhan tidak dicurahkan dalam hidup kita karena terhalang. Setelah itu kami berdoa memohon kepada ALLAH Roh Kudus untuk memberikan kekuatan untuk mengampuni. Setelah itu esok harinya saya mendapat kabar bahwa anaknya sudah tidak menangis lagi hingga hari ini. Ya itulah kasih Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar